Kemunafikan ada dua macam : Nifaq akbar dan nifaq ashghar
Nifaq akbar
Seorang hamba yang melakukan nifaq akbar keluar dari Islam dan dosanya itu membuatnya kekal di dalam neraka di lapisan kerak yang paling bawah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang munafik di dalam kerak terbawah dari neraka dan kamu tidak akan mendapatkan seorang penolongpun bagi mereka.” (QS. an-Nisaa’: 145).
Kemunafikan jenis ini tidak akan diampuni dosanya oleh Allah ‘Azza wa Jalla kecuali bila bertaubat. Wujud nifaq ini adalah menampakkan keimanan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, para Rasul dan hari akhir di hadapan kaum muslimin. Padahal, sesungguhnya di dalam hatinya dia tidak meyakininya. Dia mendustakannya.
Dia tidak mengimani bahwa Allah telah mewahyukan firman-Nya kepada seorang manusia yang diangkat sebagai rasul bagi seluruh manusia dan membawa hidayah untuk mereka. Dia tidak meyakini adanya rasul yang memperingatkan manusia akan siksa-Nya dan menakut-nakuti mereka akan hukuman-Nya.
Tanda-tanda nifaq akbar
- Membenci Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam serta petunjuk dan cahaya (ilmu) yang beliau bawa
- Membenci kaum beriman (baca: umat Islam) karena keimanan mereka dan karena mereka berpegang teguh dengan akidahnya. Dia pun mencintai orang-orang kafir karena kekafiran mereka
- Tidak mengimani al-Qur’an, sebagian atau keseluruhannya
- Berhukum kepada thaghut dan meninggalkan hukum Allah dan Rasul-Nya
- Membenci terangkatnya agama Islam dan senang terpuruknya agama ini
- Tidak mengimani janji dan ancaman Allah di dalam hatinya
- Mengerjakan shalat bersama kaum muslimin dalam rangka riya’ (mencari pujian semata, pent) bukan karena iman dan bukan karena membenarkan kewajibannya
- Meyakini Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berdusta dalam sebagian berita yang beliau sampaikan
Nifaq ashghar
Nifaq ashghar tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam. Pelakunya menerima ancaman dan berhak mendapatkan siksa akan tetapi dia tidak akan kekal di dalam neraka. Pelakunya berada di bawah kehendak Allah. Kalau Allah menghendaki maka ia akan diadzab dan kalau Allah menghendaki maka dia akan diampuni.
Orang semacam ini memiliki sifat-sifat munafiq amaliyah, walaupun sebenarnya hatinya masih membenarkan dan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta meyakini kebenaran janji Allah dan ancaman-Nya.
Di antara sifat tersebut adalah :
- Melanggar perjanjian
- Berdusta dalam pembicaraan
- Mengkhianati amanat
- Berbuat curang ketika bermusuhan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada empat sifat barangsiapa yang memiliki (semua)nya maka dia adalah munafiq tulen dan barangsiapa yang memiliki salah satunya maka terdapat ciri munafiq padanya sampai dia meninggalkannya. Jika dipercaya dia berkhianat, jika berbicara dia berdusta, jika membuat perjanjian dia melanggar, dan jika bermusuhan dia suka berbuat curang.” (Muttafaq ‘alaih).
Sumber: ‘Isyruna ‘Uqbatan fi Thariq al-Muslim Yajibu al-Hadzru min Haa